Berbagi pengalaman kepada saudara semua. Ketika hati gelap gulita tanpa pencerahan tidak ada salahnya kita mencari cahaya dari seseorang yang bijak, yang dapat menghilangkan sekelumit masalah yang sedang kita hadapi.

KH. Mukhlas Hasyim, MA salah satu majelis pengasuh Pon. Pes. Al Hikmah 2 Benda Sirampog Brebes yang seringkali menjadi panutan dan wadah sharing saya dan teman-teman manakala ada sesuatu pokok masalah yang mamang adanya dan kita belum bisa menyelesaikan.

Satu pesan, ya katakanlah wasiat karena ini pesan untuk siswa akhir  tahun ajaran 2013 yang akan melanjutkan studinya di Universitas-universitas megah luar sana dengan gayanya sendiri-sendiri. Namun satu hal yang sangat di tekankan beliau, abah Mukhlas (baca: panggilan santri) kepada seluruh alumni Al Hikmah 2 adalah jaga agama, akhlak, adab dengan baik, apabila suatu ketika berjumpa dengan beliau abah Mukhlas, sapalah! karena mungkin beliau lupa dengan santrinya yang sekian banyak tersebut. Tentunya kita sebagai murid beliau tidak akan pernah lupa bukan?

Berikut kutipan pertanyaan yang dijawab abah Mukhlas

Kenapa masalah dalam hidup itu selalu ada bah?

“Bukan hidup kalau tidak ada masalah, kalau lurus saja itu sama dengan jasad tanpa nyawa. Dan bentuk masalah itu meningkat, dari masalah yang paling ringan sampai masalah yang paling berat dan Allah tentunya sudah mensetting itu semua dan pastinya dengan pemecahan masalahnya. Tinggal nanti manusianya bagaimana, bisa sabar menjalaninya atau putus asa dan kemudian lalai”

Salah satu pertanyaan yang sering dialami oleh sebagian alumni adalah ketika dilema.

Apabila terjadi kontra dengan orang tua itu bagaimana menyikapinya? :

“Orangtua tentunya menginginkan yang terbaik untuk anak-anaknya, terkadang anak itu keras kepala dan merasa benar dengan pilihannya faktanya orangtua lebih pengalaman dalam hidup. Ya tidak mengherankan ketika ABG seusia kalian begitu menggebu. Ingin kuliah misalkan, itu wajar…wajar…dan bagaimana cara menyikapi pilihan kalian yang bertolak belakang dengan orangtua ya cukup  diniati mengalah, menyenangkan hati orangtua karena semua itu pasti ada penggantinya. Tidak sekarang, nanti, atau besok lusa, entah kapan waktunya pasti datang”

Pahit manis hidup memang selalu berdampingan, kita sebagai alumni akan selalu menjadi bagian dari Al hikmah 2 dan tentunya sudah faham benar, mana yang menjadi prioritas utama sebagai seorang hamba, sebagai manusia yang beradab. Semoga pesan dan jawaban atas pertanyaan yang sudah ada menjadi sebuah cermin untuk kedepannya lebih bermanfaat. Amin

Leave a Reply

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *

Post Navigation