Kau yang kudambakan
tampak bahagia kulirik
wajahmu muncul seketika
nada-nada cintakupun sirna
karena luka yang ku pendam
kau yang kuharapkan
akan tetap terindah bagiku
wajahmu muncul seketika
teringat akan masa lalu
karena kau masih sama
berjuta macam perasaan
terpendam di dadaku
karena bodohnya aku
tak memperhatikanmu lebih
Hingga perasaan itupun lenyap
Maafkan aku bertahan
tubuhku diam membeku
dilembah jurang rindu
aku berdiri tegap
hingga tak bisa berucap
impianku telah melayang
terbawa angin kepiluan
tak sanggup ku mengejar
karena terhalang sebuah tembok
cinta yang kau rajut kini
Leave a Reply