Duar…!!!
Bayangan itu muncul…
Mengapa begitu cepat berubah?
Kemaren masih menikmati kebersamaan…
Masih menyampaikan keinginan dan harapan…
Betapa kejamnya hukum pasti…
Hanya meninggalkan bayangan lampau…
Kalimat harapan itu tak lagi kudengar darimu…
Semenjak itu…
Aku benci kata rindu….
Yang ada hanya bayang tanpa jasad…
Aku mengingat banyak hal disini…
Ini tempat kita…
Tempat aku berucap “iya”…
Kala kau mengatakan, jadilah lebih baik dariku…
Namun itu terlampau sulit…
Begitu jelas perbedaannya…
Brutal, gelagat rasa tiada binaan…
Melangkah kesana kemari tak masalah…
Kemanapun tak ada penerjemah…
Untuk mengingatkan “ini lho yang seharusnya…”
Mencari yang belum pernah di temui…
Mendapatkan banyak dari apa yang pernah kau tinggalkan…
Sulit ku terima kepergianmu…

Leave a Reply

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *

Post Navigation